onoae

Water Quality Monitoring System (WQMS)

Water Quality Monitoring

Water Quality Monitoring System (WQMS)

Water Quality Monitoring
Water Quality Monitoring

Water Quality Monitoring System adalah perangkat yang dapat melakukan pemantauan kualitas air di lingkungan sekitar. Pemantauan kualitas air oleh Water Quality Monitoring System bekerja secara otomatis, dengan bantuan perangkat sensor dan teknologi IoT. Water Quality Monitoring System menjadi solusi modern untuk permasalahan yang sering terjadi di sebagian besar masyarakat. Sistem ini dilengkapi dengan sensor canggih untuk membantu dalam perekaman data dan pengiriman ke perangkat. Data yang sudah tersampaikan ke perangkat dapat mengatur kualitas air secara otomatis. Selain itu, Water Quality Monitoring System dapat membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan air, untuk kemudian digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pemantauan kualitas air oleh Water Quality Monitoring System, meliputi beberapa parameter seperti pH air, suhu, oksigen terlarut, dan kekeruhan. Selain itu, Water Quality Monitoring System juga dapat melakukan pendeteksian terhadap kontaminan, seperti logam berat, pestisida, dan bahan kimia lainnya. Mertani merancang WQMS dengan kelengkapan teknologi canggih, yang dapat memastikan bahwa air yang akan digunakan sudah aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah. WQMS menjadi salah satu perangkat yang penting, karena air merupakan sumber daya yang begitu berharga bagi makhluk hidup. Sistem ini mencegah penggunaan air yang tercemar, karena jika air tercemar maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, WQMS memungkinkan pengguna dalam memantau kualitas air secara terus-menerus, sehingga pengguna memastikan bahwa air yang digunakan sudah aman dan sesuai untuk penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Water Quality Monitoring System Bekerja?

Water Quality Monitoring
Water Quality Monitoring

Cara kerja Water Quality Monitoring System yaitu dengan mengumpulkan data dari beberapa sensor yang sudah terpasang di dalam air. Sensor tadi kemudian akan memantau parameter seperti pH, suhu, COD, BOD, DO, TSS, ORP, dan sebagainya. Data yang sudah diperoleh kemudian dikirim ke pusat pengendalian dan pusat pemantauan, yaitu perangkat yang terletak di darat. Kemudian, pusat pengendalian dan pusat pemantauan akan melakukan analisis data yang diterima dan langsung membuat laporan. Laporan ini akan menyajikan informasi terhadap kondisi air yang sudah dipantau, seperti tingkat pencemaran dan kualitas airnya. Lalu, pengguna dapat memanfaatkan laporan ini untuk dijadikan dasar dalam mengambil tindakan yang diperlukan. Data yang didapatkan oleh perangkat bisa diakses melalui mobile ataupun PC, sehingga kita bisa mengetahui perkembangan kualitas air yang dipantau kapanpun dan di manapun.

Keuntungan Water Quality Monitoring System

Penggunaan Water Quality Monitoring System bagi kehidupan sehari-hari, memiliki berbagai keuntungan yang dapat membantu masyarakat. Berikut kami jelaskan beberapa keuntungan menggunakan Water Quality Monitoring System dalam penjagaan kualitas air di lingkungan.

1. Memantau Kualitas Air secara Terus-menerus
Water Quality monitoring System dapat melakukan pemantauan terhadap kualitas air secara terus-menerus. Pemantauan ini mencakup setiap unsur yang ada pada air tersebut, bahkan unsur dari zat yang begitu kecil sekalipun. Hal ini membuat pengguna dapat memastikan bahwa air yang digunakan sudah sesuai standar pemakaian. WQMS juga meningkatkan kualitas air yang digunakan agar tetap menjaga lingkungan yang sehat, dengan cara mendeteksi perubahan yang terjadi pada air, kemudian mencari sumber pencemar dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi atau menghilangkan pencemaran.
2. Menjaga Kesehatan Lingkungan dan Manusia
Melalui pemantauan kualitas air oleh Water Quality Monitoring System, kita bisa menjaga kesehatan lingkungan dan manusia. Pemantauan kualitas air dilakukan secara terus-menerus, sehingga pengguna dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan air yang tercemar. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mempercepat tanggapan darurat jika terjadi pencemaran air. Water Quality Monitoring System akan memberikan informasi secara real-time kepada pengguna, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air
Pengguna dapat menentukan kualitas air yang diperlukan untuk keperluan tertentu, dengan menggunakan Water Quality Monitoring System. Ketika kita sudah bisa menentukan kualitas kebutuhan air kita, tingkat efisiensi dalam penggunaan air di lingkungan akan semakin meningkat. Selain itu, kita juga dapat menekan tingkat pemborosan air dalam penggunaan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ketahanan dan kualitas air. Kemudian, masyarakat dapat lebih memerhatikan perilaku mereka terhadap lingkungan, dan bisa mengambil tindakan yang diperlukan untuk terus menjaga kualitas air.
Pada era yang kian berkembang dengan cepat, penggunaan teknologi seperti Water Quality Monitoring System begitu penting dalam menjaga kualitas air dan lingkungan. Melalui teknologi ini, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi pencemaran air dan menjaga keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungan.

Jenis Flow Meter Untuk Water Quality Monitoring

Flowmeter yang sebaiknya digunakan adalah jenis flow meter yang tidak mempunyai bagian yang berputar didalam. Dengan tidak adanya bagian komponen sensor flow meter bergerak ketika ada kotoran, flow meter tidak akan macet. Selain  adanya kotoran atau solid, bisa juga karena munculnya kerak akibat air yang kotor bisa amenyebabkan flowmeter bermasala. Dan biasanya akurasi dari flow meter sangat tidak setandard.

Jenis flow meter sebaiknya menggunakan jenis flow meter magnetic, atau flow meter electromagnetic dan flow meter ultrasonic. Dua jenis flow meter ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing disesuaiakn dengan aplikasi dilapangan.

Untuk yang menginginkan akurasi yang lebih tinggi, yaitu pada kisaran 0.5% sebaiknya menggunakan flow meter magnetic jenis inline magnetic flowmeter. Namun demikian jika kita masih mentolerir akurasi hingga 1% – 2% kita bisa menggunakan ultrasonic flow meter. Sedangkan Jenisnya bisa  inline, insertioan atau jenis  clamp on ultrasonic flow meter.

Berikut Jenis flow meter air baku pdam yang banyak di gunakan di industri pengolahan air yaitu :

  • electromagnetic Flow meter
  • Ultrasonic Flow meter
  • Open channel Flow meter
  • Flow meter Turbine

Electromagnetic Flow meter

Flow meter magnetic mempunyai akurasi yang cukup baik yaitu 0.5% atau bisa lebih baik untuk jenis inline dan 1=2% untuk jenis insertion. Sedangkan dari fungsi pengukuran karena tidak ada bagian sensor yang berputar sangat cocok sekali bagi mereka yang tidak menghendaki pressure drop yang berlebihan akibat pemasangan flow meter.

Karena posisi sensor atau electrode dipasang pada dinding flow tube bagian dalam pipa yang dilindungi oleh liner. Karena itu flowmeter ini cock digunakan untuk liquid yang kotor, mengandung sampah, mengandung partikel solid bahkan cocok juga untuk cairan lumpur atau adukan semen dan bubur kertas serta cairan lainnya.

Selama cairan yang diukur mempunyai konduktifitas diatas 20 micro siemens, flow meter magnetic cocok digunakan. Bahkan bisa di gunakan untuk cairan yang mempunyai karakteristik ekstrem, seperti temperatur cairan hingga 160 degre celcius, memiliki keasaman yang ekstrim serta corosif serta abrasive seperti air laut hingga cairan kimia. Begitu juga untuk cairan yang menuntut kelas food grade, magnetic flow meter juga tersedia dengan bahan material klas food grade, seperti stainless steel SUS316 dan Teflon serta ceramic.

Untuk lebih tepatnya ukuran atau size dari flow meter magnetic ini mengacu pada kapasitas pompa atau besarnya aliran dari fluida dalam pipa. Hal ini untuk menjaga keakurasian flow meter dan sekaligus guna meningkatkan efektifasnya. Karena pemilihan flow meter dengan size berlebihan menyebabkan biaya yang tinggi. Ada dua bagian dari  flow meter magnetic yang utama yaitu magnetic flow sensor dan magnetic flow transmitter atau converter.

1. Electromagnetic Flow Sensor

Untuk Magnetic flow sensor terdapat komponan berupa flow tube, electrode, coil cover dan connection baik berupa flange maupun ulir.

Pemilihan jenis material dari magnetic flow sensor harus di sesuiakan dengan spesifikasi cairan dan koneksi installasi. Untuk bahan electrode bisa menggunakan yang paling standart yaitu SUS316L, Titanium, hast alloy, tantalum, platinum dan lainya. Jenis material electrode ini sangat penting karena kesalahan pemilihan jenis material electrode berakibat live time flow meter menjadi pendek.

Flowmag WMAG30 Electromagnetic Flow Meter
Flowmag WMAG30 Electromagnetic Flow Meter

Misalnya,  jika cairan yang sangat abrasive karena mengandung logam dan pasir, material electrode magnetic flowmeter dari bahan sus316L tidak cocok. Karena akan cepat rusak akibat abrasi. Begitu juga untuk cairan kimia tertentu yang mengandung sulfat pekat  harus menggunakan material tantalum yang tahan terhadap jenis asam. Kususnya untuk asam yang mempunyai konsentrasi asam sulfat hingga 70%.

Komponen kedua dari magnetic flow sensor adalah liner, bahan material liner bisa berupa rubber, teflon, PTFE, polyurethan dan juga ada yang menggunakan cramic. Pemilihan jenis material liner ini didasarkan pada temperature cairan, maksimal pressure dan tingkat keabrasivean cairan serta untuk jenis cairan yang pada proses makanan, minuman dan obat obatan hendaknya di pilih jenis linet yang punya kelas food grade.

Untuk material yang perlu tahan panas hingga temperature 160 derajat selsius sebaiknya mengunakan material teflone atau lainya dan begitu seterusnya. Kunci utama dari pemilihan material adalah karakteristik serta spesifikasi cairan dan juga kondisi pemipaan dilapangan.

2. Electromagnetic Flow Transmitter ( Converter )

Bagian kedua dari Flowmeter electromagnetic adalah flow transmitter yang mempunya fungsi menerjemahkan signal dari elctrode kedalam hitungan kecepatan dan lainya yang bisa ditampilkan berupa angka ke display serta memberikan ouput lainya. Magnetic flow trasnmitter ini biasanya hanya terbagi dalam bentuk menyatu dengan sensor atau terpisah, yang istilah dilapangan aadlah compact/integral atau remote/split.

Dari magnetic flow tranmitter ini flow meter mampu membaca dan mendeteksi kecepatan aliran atau velocity,  dengan satuan unit jarak per waktu, debit aiar atau kapasitas yang sering disebut dengan flow rate dengan satuan unit volume perwaktu serta bisa membaca volume cairan yang melewati cairan pada waktu tertentu dengan satuan unit volumetric.

Flow meter air jenis electromagnetic ini biasanya dioperasikan dengan power AC dari 90 VAc hingga 240 VAc, power DC dari 12 VDc hingga 36 VDc atau tersedia juga dengan penggunaan Battery yang mampu bertahan hinggga 2 tahun – 5 tahun. Begitu juga output bukan saja pembacaan di display tapi juga bisa memberikan analog output 4 – 20 mA, Pulse, alarem dan comunication RS485. Jadi cukup lengkap bagi kita yang menginginkan hasil pengukuran flow sensor jika di hubungkan ke control, komunikasi ke komputer atau remote sitem seperti keGPRS atau sistem internet. Berdasarkan cara installasinya Electromagnetic flow meter atau flow meter magnetic untuk air baku pdam ini mempunyai 2 jenis yaitu :

1. In Line Magnetic Flow meter

Flow meter jenis inline magnetic flow meter ini mempunyai akurasi yang cukup bagus serta cukup stabil. Sedangkan karakteristiknya sama dimana terdiri dari 2 bagian yaitu magnetic flow sesnor dan magnetic flow transmitter. Yang perlu diperhatikan adalah jenis material flow magnetic sensor yang terdapat 4 bagian yaitu electrode, Linner , casing dan connection.

Untuk jenis inlineflow meter, installasinya dengan cara memotong pipa, kemudian diberi koneksi cara memasang flange atau memasang ulir/drat.

2. Insertion Magnetic Flow Meter

Flow Meter Magnetic Insertion merupakan flowmeter yang cara instalasinya dilakukan dengan melubangi pipa kemudian di pasang fitting dan dilanjutkan dengan memasukan sensor magnetic sensor kedalam. Jenis flow meter magnetic type insertion ini merupakan jawaban bagi siapapun yang merasa flow meter magnetic sangat mahal khususnya untuk size besar.

Spesifikasi Flow Meter electromagnetic

berikut ini salah satu contoh spesifikasi flow meter electromagnetic yang diambil dari Flowmag WMAG30

ModelTipe Compact, Tipe Remote
Jangkauan UkuranDN10 DN2600
ElectrodeStandartTi
OptionMo2TI, HC, HB, Pt, Ta, Ti, Jenis Kebisingan Rendah
LinerStandartPolyurethane
OptionPTFE, PFA, Neoprene, Hard Rubber ( Conductive rubber : >DN100mm)
Model ElektrodaType Standard, Type Scraper (solid content: DN 50)
MediumConducting medium (solid content: 5%)
Konduktivitas Listrik5 s/cm (water 20 s/cm)
Akurasi0.5%RS. (0.2%RS Untuk special)
Akurasi Pengulangan0.1%
Flow speed Range0-12m/s
Suhu MediumCompact 90 C, Remote 180 C
Suhu Sekitar-40 65C
Tekanan Kerja0.6 MPa 4.0 MPa, (Termasuk Super High Pressure)
Kelas PerlindunganIP65, IP67, (IP68 Remote)
EX md  II BT4
Output4-20mA, Pulse/Frequency, Switch signal
Daya85-220V AC; 24V DC
Disconnection TimingTermasuk
Blank Pipe AlarmTermasuk
CommunicationRS485/Modbus, PROFIBUS DP, HART
Language DisplaySimple Chinese, English, Others.
Flange StandartGB9115, ANSI, JIS, Others

Ultrasonic Flow meter

Ultrasonic flow meter adalah flow meter yang dalam pengukurannya berdasarkan pada velocity dari fluid baik liquid maupun gas dengan menggunakan prisip kerja dari ultrasound.

Jenis Ultrasonic flow meter (UFM) merupakan meter jenis inferensial (mengukur secara tidak langsung) yang menentukan kecepatan aliran. Sistem pembacaannya dengan mengukur waktu transit pulsa suara frekuensi tinggi (high-frequency sound pulses) yang melintasi pipa aliran.

Ultrasonic transit time flow meter menggunakan transduser akustik (acustic transducer) yang dapat mengirim dan menerima pulsa akustik frekwensi tinggi. Transduser akustik ditempatkan pada kedua sisi pipa sedemikian hingga pulsa akustik bergerak melintasi pipa dalam arah diagonal.

Ultrasonic flow meter cukup luas penggunaanya yaitu untuk fluid maupun untuk Gas. Ultrasonic flow meter yang digunakan untuk fluid mempunyai range aplikasi yang luas dimana bisa dipakai untuk matrial pipa dari bahan carbon steel, Stainless steel, PVC dan hingga pipa yang diberi lapisan seperti lapisan aspal, cement atau lainnya.

Begitu juga untuk pemakaian pada  temperature dan pressure yang tinggi, flow meter ultrasonic ini cenderung lebih stabil. Sedangkan untuk aplikasi pada bahan liquid yang mungkin corosive karena terlalu asam atau basa maupun untuk kwalitas liquid yang jelek karena kotor   mengandung serat produksi seperti di tekstil atau di industri pulp  ataupun banyak mengandung bahan solid maka bisa dikatakan ultrasonic flow meter ini mempunyai kecocokan dari segi akurasi dan ketahanan atau life time ultrasonic akan cukup lama karena tidak adana bahan yang tecontact langsung dengan liquid khususnya untuk jenis clamp on ultrasonic flow meter.
Ultrasonic Flow meter untuk air baku pdam ini mempunyai 3  jenis berdasarkan cara installasinya :

1. Inline Ultrasonic flow meter

Ultrasonic Flow meter yang banyak digunakan di industri selama ini adalah flowmeter yang cara installasinya menggunakan jenis clamp on. Karena itu anggapan sebagaian besar para enginner jika di sodorkan ultrasonic flow meter selalu diindentikan clamp on flow meter.

Flowmasonic wuf 100 IC ultrasonic flow meter
Flowmasonic wuf 100 IC ultrasonic flow meter

Padahal Ultrasonic flow meter ada juga yang menggunakan sitem installasinya harus mematikan pompa atau menutup valve dan melakukan peotongan pipa. Jenis ultrasonic flow meter yang instalasinya harus melakukan pemotongan pipaa dan dilanjutkan dengan memasang flange atau membuat ulir, dinamakan dengan istilah InLine ultrasonic flow meter seperti pada gambar dibawah ini.

2. Insertion Ultrasonic Flow Meter

3. Clamp On Ultrasonic Flow Meter

Flowmeter ultrasonic merupakan tipe flow meter yang cara kerjanya mengukur kecepatan aliran fluida dengan menggunakan ultrasound sehingga dengan perhitungan volume yang mengalir bisa terbaca di transmitter ultrasonic.

Dengan menggunakan sensor ultrasonik atau transducer ultrasonic dapat mengukur kecepatan rata-rata  aliran fluida dalam pipa Dengan cara mengukur rata-rata perbedaan waktu antara waktu pengiriman signal dan penerimaan signal dengan arah aliran.

Cara instalasi Clamp on ultrasonic flowmeter dan cara kerjanya hampir sama dengan portable ultrasonic flow meter. Yang membedakan adalah flow meter ini menggunkan power yang fix dan flow meter ini biasanya digunakan untuk operasional yang lama. Digunakan untuk pengecekan dan pembacaan dan dapat menyimpan hasil pembacaan flow dalam pipa.

Flow meter clamp on FLowmasonic WUF 620 CF
Flow meter clamp on FLowmasonic WUF 620 CF

Sebagaimana umumnya flow meter clamp on ultrasonic mempunyai output analag 4-20 mA, alarm, relay, pulse maupun communication RS232 atau RS485. Sedangkan untuk jenis flow transmitter atau ultrasonic flow computer ada yang berjenis wall mount, pannel mount maupun pipe mount. Sedangkan untuk power suplai juga ada yang menggunakan AC 220 VAc maupun 24 Vdc.

Kelebihan Flowmeter ultrasonic Clamp On

Berikut merupakan kelebihan dari clamp on Ultrasonic Flow Meter :

  • Itu tidak menghalangi jalur aliran cairan.
  • O/p meter ini berbeda untuk densitas, viskositas & suhu cairan.
  • Aliran cairan adalah dua arah
  • Respon dinamis dari meteran ini baik.
  • Output dari meteran ini dalam bentuk analog
  • Konservasi energi
  • Sangat cocok untuk pengukuran aliran kualitas besar
  • Sangat berguna untuk menyesuaikan dan memelihara
  • Fleksibilitas itu bagus
  • Tidak ada kontak dengan cairan
  • Tidak ada risiko kebocoran
  • Tidak ada bagian yang bergerak, kehilangan tekanan
  • Akurasi lumayan bagus sekita 1%
  • Investasi cukup mira untuk dimater pipa besar diatas 6?
  • Biaya Operasional, maintenance dan instalasi cukup murah

Spesifikasi Flowmeter Ultrasonic Clamp on

Berikut ini salah satu contoh spesifikasi flow meter clamp on ultrasonic yang diambil dari flowmasonic WUF 620CF

Measuring PrincipleTransit-time
Velocity0.01 – 12 m/s, Bi-directional Measurement
Resolution 0.25mm/s
Repeatability 0.1%
Accuracy±1.0% of Reading
Response Time0.5s
Sensitivity0.003m/s
Damping0-99s(settable by user )
Suitable FluidClean or tiny amounts of solids, air bubbles liquid , Turbidity <10000 ppm
Power SupplyAC: 85-265V DC:12- 36V/500mA
InstallationPortable
Protection ClassIP66
Operating Temperature-40? to +75?
Measuring Unitmeter,ft,m³,liter,ft³,gallon,barrel etc.
Communication Output4~20mA, OCT, Relay, RS485 (Modbus-RUT), Data Logger ,GPRS
Energy UnitUnit : GJ,Opt: KWh
SecurityKeypad Lockout, System Lockout
Size270*246*175mm
WB4:C22eight3 kg

Produk Unggulan Kami :

ABB D10A11 Rotameter / Variable Area Flow Meter

Rheonik RHM15 With Transmitter RHE28 Coriolis Mass Flow Meter

Flow Meter Fire Pump G-300-4-VW-B Gerand

Ultrasonic Flow Meter For Alcohol WUF 620 J Sensor L Flowmasonic

Flowmasonic WUF 620 CF Clamp On Ultrasonic Flowmeter

 

Sumber : Inaparts  Mertani 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *